Saturday, September 27, 2008

LASKAR PELANGI

Kemaren, gw emira danang kanya fanya sama yuda dan teman-temannya nonton laskar pelangi the movie di blitz megaplex. Filmnya bagus banget, sangat menyentuh, dan berbobot menurut gw. Bener-bener another Riri Riza's masterpiece. Gw berani mengancungi 4 jempol buat film itu.
Gw tidak menyangka daerah yang bernama Belitong itu sedemikian bagusnya. Indaaah banget, buat gw, seorang yang mencintai awan sebegitunya, sangat takjub dengan awan-awan belitong. BAGUUSS BANGEEET!

diliat dari aktor-aktornya yang main, super deh, menjiwai banget. mulai dari peniruan aksen melayu yang menurut gw udah kayak orang malaysia, terus akting mereka yang meyakinkan banget, menjadi nilai plus buat film ini. Gw suka sama akting ke sebelas anak-anak belitong yang jadi laskar pelangi. Mereka terlihat sebegitu naturalnya, kecuali pas di bagian mereka mesti nari-nari buat ngiringin Mahar dangdutan hehe.
Gw pengen banget ketemu sama anak-anak itu dan nyalamin mereka satu-satu dan bilang "GILA, KAMU KEREN BANGET, MAU JADI TEMEN AKU GAAK?" haha gak segitunya sih, itu mah, tante girang banget. adanya pas gw selametin mereka kabur sambil baca ayat kursi.
Tapi serius deh, mereka bagus aktingnya.

Gw suka banget sama matanya ikal kecil, nyaaah~ brown eyes! ngingetin gw sama fatah (teteep)
Gw suka banget sama gayanya Mahar, gilaa macho banget haha, apalagi pas dia bilang "Eh, booy!"
Gw suka banget sama muka polos A Kiong yang melaaa
s banget
Gw suka banget sama Sahara yang selalu ngingetin anak-anak Laskar Pelangi biar gak neko-neko
Gw suka banget sama Flo, karena dia mau dengan begitunya, berbaur dengan anak-anak Muhammadiyah
Gw suka banget sama Lintang dan segala kepintarannya, yang bikin gw iri
Gw suka banget sama Samson dan bola tennis nya HAHAHA
Gw suka banget sama Harun dan semangatnya dia buat sekolah
Gw suka banget sama Syahdan dan rambut belah pinggirnya
Gw suka banget sama Borek dengan segala kesusahan diaturnya dia
Gw kagum sama Bu Mus dan Pak Harfan, aaahhh bener-bener bukti nyata bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Gw tersentuh sama mereka berdua, contoh seorang guru sejati. Gw mempertanyakan, apakah sekarang masih ada guru yang setulus itu, dan tidak mementingkan materi seperti mereka?

Ada satu kalimat yang diucapkan sama Pak Harfan yang menyentuh hati gw yaitu,
"...Kepintaran seorang siswa itu tidak hanya diukur dari berapa nilai yang ia dapat, melainkan dari bagaimana ia bisa menerima pelajaran, dari hati..."
gilaa, tulus banget ya.

Dan satu hal yang bisa gw ambil dari film ini,
Gw menyayangkan ketidakmeratanya kesempatan yang bisa diraih oleh semua anak Indonesia dalam hal pendidikan. Kayak Lintang contohnya, dia adalah seorang anak yang memiliki potensi besar dalam bidang akademik, kemampuannya yang lebih ternyata tidak bisa menjamin bagaimana masa depannya. Setelah ayahnya meninggal, dia harus menghidupi adik-adiknya sendirian, dan karena alasan kemiskinan inilah yang membuat dia harus berhenti sekolah. Potensinya yang besar harus terkubur jauh di tanah kelahirannya yang kayak akan batu alam. Gak cuma Lintang doang bukti nyatanya, banyak banget anak-anak Indonesia yang bernasib sama kayak Lintang. Gw berharap pemerintah mau melihat kepada anak-anak ini, dan membantu mereka. Karena, merekalah penerus bangsa kita.

Gak bukunya, gak filmnya, dan gak penulisnya, Andrea Hirata, telah membuat gw terinspirasi buat tetap berjuang dalam mengejar impian gw. Gw merasa bangga pernah foto bareng dan ngobrol sebentar sama Andrea Hirata. Dia benar-benar tokoh inspirasional buat gw.



No comments: